kemudian menghasilkan

-my blogpost- Kisah teknik pemisahan DNA/RNA ini berawal dari sekelompok ilmuwan biokimia di awal tahun 1950-an -my blogpost- yang sedang meneliti mekanisme molekular DNA/RNA hidrolisis. Saat itu, tepatnya tahun 1952, Markham -my blogpost- dan Smith mempublikasikan bahwa -my blogpost- hidrolisis RNA terjadi melalui mekanisme pembentukan zat antara (intermediate) posfat siklik, yang kemudian menghasilkan -my blogpost- nukleosida 2′-monoposfat dan 3′-monoposfat.
Mereka -my blogpost- menggunakan suatu peralatan yang dapat memisahkan komponen campuran reaksi hidrolisis tadi, salah satunya yaitu nukleotida -my blogpost- ’siklik’ yang membawa pada kesimpulan bahwa hidrolisis RNA terjadi melalui pembentukan intermediate posfat siklik. Peralatan itu mereka namakan -my blogpost- ‘elektroforesis‘, yang dibuat dari kertas saring Whatman nomor 3, sebuah tangki kecil dan berbagai larutan penyangga-my blogpost- (buffer). Nukleotida yang sudah terhidrolisis ditaruh -my blogpost- di atas kertas saring, kemudian arus listrik dialirkan melalui kedua ujung alat elektroforesis-my blogpost-